Monday, December 30, 2013

typical's wife most wanted

Sean’s Guide in Getting Wife: Model, Maid, and Prostitute


One day in Japan with DYEA (Denso Youth for Earth Action) 2010 participants, I was sitting on the bus, next to Sean. He is from Singapore, a graduate student in environmental engineering. We have been talking lately about many things, including private conversations (well i am not sure…); it is just because he’s pretty comfortable guy to talk to; he knows when to talk and when to listen, and he could get easily in to with many kinds of conversations (i don’t know maybe it was just co-accidentally we got things known in common). So, I would say he’s one of nice ones I befriended in DYEA.
Anyway, on that night (still on the bus), we talked about his family, how easy going his mom, and things that he perceived when it comes into dating and marrying. Despite all freedom I encountered which make me suspicious that few guys left virgin in this universe, he’s one of those few.
However, all of sudden the pictures disappeared for some minutes when he suddenly came up with the idea of an ideal wife. I called it “Sean’s Guide in Getting Wife” (gee, he better write psychology book about it). Basically, an ideal wife should be able to role three roles on three different domains at the same time. It is called Wife’s Triple Bottom Line.

First, at home, a wife is expected to be a maid; able to cook good food, take care children, cleaning the house, and all chores. Second, in outdoor (outside the home), an ideal wife is expected to be a model; look beautiful, positively well known, mannered, and success. Lastly, in bed, an ideal wife is expected to be a prostitute; look sexy, know how to satisfy her husband, knowledgeable in sex.
Aren’t those awesome? YES!
And when it comes to the inclusion of those three domains in the same time, I believe only the luckiest man who is able to get that rarely type of wife.
There is an opposite theory of the above ideal wife theory: an awful wife. First, at home, an awful wife is a model; the one who could do nothing motherhood’s but make up and complaining about her abundance of clothing. Second, in outdoor (outside home) an awful wife is hahahahaaa…a prostitute (you know what i mean? flirting with other guys and so). Lastly, on bed, an awful wife is a maid, the one who knows nothing about art of sex for her husband.
This triple bottom line in choosing wife is as hard as the impossible trinity in economic, but there is always someone out there who got a skill to be an ideal wife or worse, an awful one.
Thanks Sean for sharing with me this theory.
Share:

Friday, December 13, 2013

siapa aku????? bagaimana Tuhan membentukku menjadi orang yang lebih baik lagi....

hari ini , aku mendapatkan sebuah pencerahan dalam hidup yang sangat membuka mata dan pikiranku tentang siapa aku sebenarnya...., dan aku mau mengucapkan terima kasih banyak Tuhan telah membuatku mengenal lebih dalam seseorang yang bernama w, tapi sebelumnya aku mau ceritakan., dulu kisah kuliahku di semester 5 ini..
Huffftttttt.............., semua terasa sangat berat sekali di semester ini, sebelumnya di semerter 4 saat aku jalani semester 4 dengan sekelompok dengan tman" yang sangat terkenal free rider dan kemudian aku juga bergabung dengan kelompok bisdev dari kumpulan orang" yang ditolak dan dibuang oleh kelompoknya.., aku merasa hidup begitu sangat berat aku merasa aku harus berjuang seorang diri agar semua tugasku bis a terkumpul dengan baik , dan aku juga selalu bergadang setiap malam membaca semua buku, dan aku selalu datang setiap ada kelas tidak pernah cabut untuk hal yang gak penting. dan sitap kali aku membayangkan IP di semester kemaren yang nilainya 2,6  membuatku selalu dihantui dan dibayangi ketakutan akan kegagalan, aku takut jika aku harus mengambil mata kuliah saat semester pendek belom lagi aku takut jika ada mata kuliah yang harus kuulang lagi....., setiap hari kulalui semester 4 dengan penuh fokus dimana aku tidak ikut kepanitiaan apapun dan kemudian aku juga tidak jualan atau ikut event" bazaar... karena aku tidak mau membagi fokusku, dan sekarang stelah banyak hal yang kurasakan aku semakin mengenal diriku bahwa aku adalah tipe orang yang tidak bisa mengerjakan banyak hal sekaligus..., aku tipe orang yang tidak bisa bertanggung jawab dengan banyak hal, kemudian klau aku mengikuti sesuatu aku harus tahu benar apakah itu aku cuma mau ikut-ikutan saja, latah karena diajak teman yang pintar, hebat, dan asyik, atau bener-bener ikut karena keinginan diri sendiri, aku harus punya visi yang jelas , mengapa aku ikut suatu hal, apa tujuan ku mengikuti hal tersebut, apa yang harus kukorbankan, apa yang ku perjuangkan, apa yang harus ku raih dan bagaimana caranya, apa kah aku sanggup meraihnya, apakah aku bisa memberikan effort yang maksimal , apakah aku punya waktu yang cukup untuk berjuang dan berlatih dan mempersiapkan segala hal agar aku bisa menyelesaikan dan menjadi pemenangnya..., kemudian bertanya pada diri sendiri apakah aku punya kemampuan dan apakah kemampuanku saat ini sanggup untuk meraih target yang kuinginkan, dan yang terakhir apakah hasil yang kudapat akan sesuai dengan pengorbanan yang kulakukan? dan pertanyaan yang paling penting ....sejauh apa aku menginginkan hasil atau hadiah dari perjuanganku tersebut?

saat menjalani semester 4 yang dipenuhi dengan rasa ketakutan tersebut kemudian aku selalu berdoa kepada Tuhan, agar Tuhan mau kasih aku kelompok yang isinya orang-orang pintar agar aku bisa dapet nilai yang bagus dan tidak terlalu capek ngerjain tugas secara keseluruhan , kemudian Tuhan wujudkan semua impian dan doa''ku. semester 5 aku sekelompok dengan orang" pintar.
Share:

Search This Blog

Followers

Labels